Broken Heart

Nggak selamanya cinta itu indah, berdasarkan pengalaman yang ada, aku tidak lagi bisa percaya pada yang namanya cinta sejati. Yang ada di benakku hanyalah kebohongan dan pengkhianatan yang sungguh terasa menyakitkan. Percaya pada seseorang membuatku merasakan sebuah perasaan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Seperti halnya seseorang yang mengalami pahitnya rasa sakit hati, demikian pula yang aku rasakan ketika aku mencoba membangun kembali kepercayaanku kepada seseorang. Tidak pernah aku bayangkan sebelumnya bahwa nasibku akan berujung sama. Tidak ada lagi kisah cinta seperti halnya yang aku dambakan selama ini. Seseorang yang aku percayai telah merusak semua hal yang aku percyakan padanya, bahkan aku sama sekali tidak melihat adanya penyesalan dalam dirinya. Hal itu sungguh membuatku terhempas jauh dalam kubangan kecewaan ang membuatku ingin mengakhiri semuanya. Aku tidak pernah menuntut apapun dari seseorang yang aku cintai, namun ternyata hal itu tidak pernah cukup bagi seseorang. Sudah berulangkali ia membuatku kecewa dan meneteskan air mata, tapi apa yang aku dapat, aku hanya terus terjebak dalam perasaan kecewa yang teramat mendalam. Setiap manusia pasti dapat membedakan manakah permintaan maaf yang tulus dan mana yang tidak. Apa yang aku lihat? Hanyalah sebuah ketidak tulusan yang tertutup oleh kata "maaf". Sebagai perempuan biasa tentunya aku menginginkan sebuah hubungan oercintaan yang sewajarnya. Bahkan aki tidak bisa mengingat kapan terakhil kalinya dia dengan tulus meminta maaf kepadaku. Apakah aku tidak layak untuk menangis dan merasa kecewa kepadanya? Posisi yang sulit ini membuatku tidak dapat berfikir dengan jernih. Situasi ini terus mendesakku untuk pergi menjauh darinya, tapi aku tidak memiliki daya apa-apa. Aku telah terlanjur jatuh cinta kepada sosok pria yang telah berulang kali menghancurkan hariku. Jauh dilubuk hatiku aku selalu memaafkan dan terus mencintainya sepenuh hatiku. Bahkan ketika aku harus mengorbankan perasaanku sendiri. Yang aku pikirkan hanyalah bagaimana caraku untuk membahagiakan pria yang aku cintai tersebut. Tidak pernah terlintas sedikitpun dalam benakku untuk menyakitinya. Malah terdakang aku berpikir apakah aku pantas untuk bersanding dengannya yang begitu istimewa dimataku. Semua yang telah terjadi memberiku pelajaran, bahwa rasa kecewaku ini tidak akan pernah melebihi rasa cintaku padanya. Biarlah semua terjadi seperti yang seharusnya terjadi, aku hanya sedikit berharap pada Tuhan agar suatu saat ia dapat menghargai sedikit dari seluruh perasaan cintaku padanya. Mungkin dia menganggapku egosi dan bersikap seperti anak kecil, tapi dia tidak pernah merasakan betapa kecewanya aku melihat sikapnya selama ini. Jujur perasan ini sungguh menyiksaku, aku terus dan terus berpikir bagaimana caranya agar dia mengerti bahwa aku hanya tidak ingin kehilangan dirinya. Sudah terlalu banyak bagian yang hilang dari kehidupanku. Aku terlalu rapuh untuk menghadapi semuanya seorang diri. Aku tau, jeritan hatiku ini tidak akan pernah terdengar olehnya. Mungkinkah aku akan terus bertahan pada perasaan yang terlanjur terlalu dalam ini? Masih pantaskan aku menyayanginya? akupun tidak pernah tau jawabannya. Yang aku tau hanyalah aku terlalu mencintainya.

Komentar

  1. i'm sorry.. i've hurt u so many times.. thankyou so much.. for everything u've done for me.. deep inside my heart, u're the one that i love for sure..

    sorry.. :-(

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer