HOW I LOVE YOU (1)

"Ada sesuatu yang terus berputar dalam perutku..."

Sebagai seorang wanita muda yang baru saja memulai babak baru dalam hidup, aku berdiri pada titik keterbatasan. Beberapa waktu yang lalu aku telah berhasil membuat luka teramat dalam kepada dua orang yang sangat berharga dihidupku. Tanpa kusadari semua hal yang telah kuperbuat memberikan sebuah cara pandang berbeda yang datang jauh dari batas imajinasiku. Ketika seseorang berhasil merekahkan kembali senyuman dibibirku, aku meninggalkannya yang telah berjuang dengan segala usahanya membahagiakanku. Jahat bukan? Ya tentu saja. Saat ini aku ingin berterimakasih kepada semua hal yang terjadi beberapa waktu belakangan. Dari dia yang membuatku kembali tersenyum, aku belajar. Amarah tidak akan pernah memberikan kedamaian diantara kedua manusia yang pernah saling peduli. Dari dia yang hingga kini masih berjuang untukku, aku belajar. Cinta tidak hadir karena keinginan, tetapi cinta hadir disetiap detik kita merindukannya lagi dan lagi. Terlepas dari semua permasalahan yang ada, aku masih berdiri tegap pada ambang pintu maaf yang hingga saat ini belum terbuka untukku. Lebih dari itu, hari ini, detik ini hingga ke satu masa yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya, aku akan tetap berjalan. Mengikuti semua kisah yang terus hinggap dibenak pikiranku. 

Beberapa pertanyaan sempat terlontar jelas dan seakan menjadi mimpi seram yang tak kunjung usai. Siapakah aku? Akankah seseorang berdiri tegak untuk membelaku ditengah belenggu keresahanku? Ya. Kini aku telah melewati sisi hitam dan putih yang selama ini menjadi perdebatan banyak pihak. Apakah aku sudah berhasil? Tentu saja belum. 

Menginginkan satu hal yang kita tau akan menghadirkan rasa kecewa adalah ketakutan terbesar yang pernah menggoreskan luka begitu dalam dihidupku, Mencintai bukan berarti kita harus menyerah pada keadaan dan keinginan yang terus mendesak untuk diwujudkan. Seiring berjalannya sang waktu, mengingatmu bukan lagi sebuah hal yang selama ini aku rindukan. Ya, kenangan itu hadir menjadi sebuah masalalu yang kini harus kupertanggungjawabkan sesuai pada porsinya. Untuk siapa? kapan? dan bagaimana semua akan terlupakan begitu saja? Haruskah aku menjawab semua jejak keingintahuan yang terus menjejaliku dengan rasa bersalah ini? 

Hari ini aku membagikan kisahku seraya membuktikan bahwa semua yang terjadi di masalalu dan masa depan hanyalah misteri dari sebuah ketulusan yang sejati.   

Selamat datang kepada jiwa yang tenang. Kepada rindu yang kian muncul ke permukaan. I'm done with this part. Enjoy! :)

Much love,
N.I.F  

Komentar

Postingan Populer